Jumat, 31 Oktober 2014
Kamis, 30 Oktober 2014
PETA HARTA KARUN
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN UNTUK DAPAT MENIKAH DENGAN PRIA KAYA?
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
SIFAT KEPITING
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Rabu, 29 Oktober 2014
Lentera Tak Berujung
Kenyataan mungkin terbalik dengan keinginan. Jalan kehidupan yang tak selalu indah membuat kenyataan itu jauh dari yang diinginkan. Kehidupan memang berliku-liku, kadang pasang kadang surut. Kadang menyenangkan kadang menyedihkan. Kadang bahagia kadang duka. Namun itulah kenyataan kehidupan yang akan berjalan dengan sendirinya. Tanpa tau arah, waktu dan ruang. Dia akan berjalan sendiri sampai menemukan tempat dimana dia harus berada. Tak ada yang selalu di atas, tak ada yang selalu di bawah. Tak ada yang selalu bahagia, tak ada yang selalu menderita. Semua itu kan berakhir dengan sendirinya dan tak akan berujung oleh apapun.
Aku biasa di sapa Siska, aku tak seberuntung mereka. Kehidupan yang kuinginkan sulit untuk jadi kenyataan. Serasa kehidupan bahagia itu masih jauh di pelupuk mata. Kedua orangtuaku pergi dahulu meninggalkan aku dan Rafa adikku. Kecelakaan itu telah, merenggut nyawa kedua orangtuaku.
“Ma, Pa, kita mau kemana?”, tanyaku dingin
“cuma keluar makan aja kok sayang,”,
“Pa, awas!!!”, teriakku spontan
Seketika mobil yang kutumpangi menabrak pohon di seberang jalan, untuk menghindari truk yang tiba-tiba saja melaju cepat dari arah berlawanan. Aku langsung memeluk adikku yang tak berdaya keluar untuk menyelamatkan diri. Tanpa memikirkan kedua orangtuaku yang ada berada di depan.
“sssstttt, deeeeaaaarrrrr”
Suara itu yang tak pernah ku lupakan. Suara l
... baca selengkapnya di Lentera Tak Berujung - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Kekuatan Sebuah Pujian
Ada dua gadis bekerja pada sebuah perusahaan yang sama. Nona Wang dan Chang. Keduanya memiliki karakter yang berbeda dan karenanya tak dapat sharing atau bertukar pikiran bersama. Walaupun keduanya tidak saling membenci, namun mereka bukanlah sahabat karib dan tak saling mengagumi cara kerja serta sifat masing-masing.
Suatu hari, nona Chang meminta teman kerja yang lain, Pak Chou, untuk menegur nona Wang agar ia memperbaiki serta mengontrol dorongan emosinya. Sebab kalau tidak demikian, tak akan ada orang yang mau berteman dengannya. Demikian alasan nona Chang. Pak Chou menyetujui permintaan nona Chang itu.
Setelah beberapa hari, nona Chang berpapasan dengan nona Wang. Nona Wang dengan penuh ramah dan sopan menegur nona Chang. Sejak itu nona Chang melihat adanya perubahan besar dalam diri nona Wang, yang kelihatannya seakan-akan telah berubah menjadi seorang peribadi baru, seorang peribadi yang menyenangkan dan disukai banyak orang.
Nona Chang lalu bertemu Pak Chou untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya, serta menanyakan resep yang dipakai Pak Chou menasihati nona Wang. Pak Chou menjawab: 'Saya hanya berkata kepada nona Wang: Saat ini ada banyak orang yang memuji dan mengagumimu. Terutama nona Chang secara ist
... baca selengkapnya di Kekuatan Sebuah Pujian - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Selasa, 28 Oktober 2014
Wiro Sableng #47 : Pembalasan Ratu Laut Utara
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Djarot Pangestu mandi sepuas hatinya di bawah pancuran. Kedua tangannya sibuk menggosok daki tebal yang menyelimuti sekujur muka dan wajahnya yang bertampang menyeramkan oleh sebuah cacat guratan bekas luka yang dalam melintang, mulai dari mata kiri turun ke bawah dekat hidung sampai bibir.
Seorang lelaki tua terbungkuk-bungkuk mendatangi membawa sebuah sarung lusuh. "Selamat bagimu Djarot!" kata orang tua itu keras-keras agar dapat meningkahi suara air pancuran yang deras.
Djarot Pangestu berpaling sedikit lalu berkata datar. "Selamat untuk apa!?"
"Bukankah siang ini kau akan keluar dari penjara? Menjadi manusia bebas kembali?!"
Djarot Pangestu menyemburkan air dari mulutnya, mengusap wajahnya yang penuh berewok dan kumis liar, lalu berkata. "Dua puluh tahun jadi bangkai hidup mendekam di penjara celaka ini ketika akhirnya dibebaskan, apakah itu satu hal yang menggembirakan?!"
Si orang tua bungkuk melemparkan kain sarung bututnya ke atas batu. Dia memandang ke arah kedua kaki Djarot Pangestu di mana seuntai rantai besi yang berat mengikat pergelangan kaki kiri dan kanan lelaki itu satu sama lain. Dua puluh tahun menjadi budak penjara.
Duapuluh tahun pula rantai besi itu telah menggantuli sepasang kaki Djarot pangestu.
"Bagaimanapun di luarsanaadalah jauh lebih baik daripada di dalam sini. Kau bisa merasa jadi manusia kembali. Dibandingkan dengan diriku, pembunuh dan pemerkosa! Seumur hidup sampai mati aku akan tetap mendekam di sini!" Orang tua itu menarik nafas panjang.
Tidak seperti Djarot, kedua kakinya tidak dirantai. Namun itu bukan berarti dia mempunyai kesempatan untuk lari. Sejak sepuluh tahun lalu, ketika badannya semakin rapuh, rantai seperti itu ditanggalkan dari kedua kakinya. Dan dengan tubuh serapuh itu mana sanggup dia melarikan diri. Hasrat untuk lari pun sudah t
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #47 : Pembalasan Ratu Laut Utara - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Jumat, 24 Oktober 2014
SEPULUH PENGGANJAL KEBAHAGIAAN ANDA
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Kamis, 23 Oktober 2014
BERHENTILAH MENGELUH
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Rabu, 08 Oktober 2014
SETENGAH JAM SAJA
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Selasa, 07 Oktober 2014
JEMBATAN
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Minggu, 05 Oktober 2014
TRUK SAMPAH
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Sabtu, 04 Oktober 2014
XIN SHI YANG CANTIK
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Kamis, 02 Oktober 2014
ASAL USUL MEMBERI ANGPAO
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1